Aku Bisa
Karena ndonesia
Liburan tahun baru
Islam kali ini aku habiskan berkunjung ke rumah nenekku yang ada di Bandung,
Jawa Barat. Seusai pulang sekolah langsung aku bergegas untuk menyiapkan
perlengkapan yang akan aku bawa selama liburan dirumah nenekku. Sebelum menuju
bandara Juanda, aku dan sekeluarga transit ke masjid terdekat untuk
melaksanakan shalat ashar berjamaah. Di bandara tidak sengaja aku bertemu artis
yaitu anang dan ashanty yang akan berlibur ke Jember betapa senangnya hatiku.
Selama perjalanan aku terus menatap ke jendela pesawat semoga tidak terjadi
suatu halangan selama perjalananku ke Bandung.
Sesampainya aku dan
keluargaku kerumah nenek, kakek dan nenekku menyambutku dengan gembira. Mereka
telah menyiapkan makanan dan minuman kesukaanku yaitu sayur asem dan es garbis
dengan sirup kelapa yang segar. Kami pun makan dan minum bersama. Setelah itu,
langsung aku menuju kamar yang telah disiapkan oleh kakek dan nenekku. Disana
terpajang beberapa foto ibuku ketika masih kecil.
Sore datang menjelang,
aku diajak kakekku menuju ke kebun belakang rumah untuk melihat usaha sapi
perah kakekku dan banyak tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga). Tanaman toga ini
dimanfaatkan nenekku dan para warga sekitar untuk usaha PKK membuat obat –
obatan herbal untuk membantu warga yang kurang mampu. Nenek dan kakekku sangat
disegani dikampungnya karena kebaikannya dan keikhlasannya membantu sesama.
Malam di kampung nenek dan kakekku sangat dingin maklum saja di dekat
pegunungan yang sangat berbeda dengan udara di Surabaya yang saat ini sangat
panas, apalagi semakin lama para urban terus berdatangan ke kota Surabaya yang
menambah kemacetan dan polusi udara. Untung saja Walikota Surabaya telah
mengantisipasi hal tersebut dengan mengadakan car free day dan kegiatan yang
bertemakan lingkungan lainnya.
Pagi datang dengan
embun yang masih membasahi dedaunan, udara sejuk yang segar dan mentari yang
masih bersembunyi di balik awan. Aku segera bangun dan lekas menuju ke kamar
mandi, karena hari ini aku akan di ajak keluargaku termasuk nenek dan kakekku
untuk melaksanakan kerja bakti di kampungnya. Pada acara kerja bakti ini ibuku
dan aku membantu nenek dan warga lain untuk membuat kompos dan mendaur ulang
sampah plastik seperti bungkus softener atau detergen lainnya. Aku masih awam
dalam membuat kerajinan sehingga aku sering membuat kesalahan. Kerajinan yang
telah dibuat nenekku beragam ada yang tempat pensil, tas jinjing dan ada juga
yang payung. Sedangkan ayahku dan kakek membantu bapak – bapak yang lain untuk
membersihkan selokan dan memperlebar bangunan selokan sebagai pencegahan
banjir. Mereka juga memperbarui ladang yang dimakan oleh gulma dan hama. Kerja
bakti ini selesai setelah adzan dhuhur yang sangat menguras keringat dan
tenaga, namun aku senang karena ini adalah pengalaman pertama bagiku sebagai
warga Indonesia untuk membuat Indonesia bersih, hijau dan bangga padaku.
Dirumah nenek dan
kakek, aku langsung bergegas mandi untuk melaksanakan shalat dhuhur. Kemudian
aku menuju dapur untuk membantu ibu dan nenek memasak dan membuat minuman
sebagai hidangan makan siang nanti. Setelah makan siang aku menuju keluar rumah
untuk melihat – lihat pemandangan pegunungan yang indah. Aku duduk dibawah
pohon kesemek yang sudah jarang dilihat, disana sangat sejuk, waktu tersebut
aku habiskan untuk memotret pemandangan dan menulis karangan yang ditugaskan
oleh guru sekolahku yang nanti akan dilombakan se – Jawa Timur. Kira – kira dua
jam aku disana. Kemudian aku pulang untuk beristirahat sebentar karena malamnya
aku manfaatkan untuk mengerjakan PR ku yang belum selesai.
Keesokkan harinya, aku
terkejut kenapa Ayah dan Ibu telah bersiap – siap pulang, ternyata Ayah ada
keperluan mendadak mengenai bisnis di kantornya, yang mengharuskan ku untuk
kembali ke Surabaya padahal aku sangat senang disini bersama kakek dan nenekku.
Sedih tapi mau bagaimana lagi karena waktu liburanku pun akan segera habis.
Sesampainya di Surabaya, aku menuju kamarku untuk mengadrefkan foto yang telah
ku peroleh saat aku bersantai dibawah pohon kesemek. Sungguh indah dan foto
tersebut aku posting di bloggerku. Kemudian banyak komentar berdatangan
mengenai foto yang aku posting ternyata menurut mereka foto pemandanganku
sangat indah dan mereka menawarkan untuk memajangnya di pameran di Gramedia
Expo. Jika nanti ada yang membeli hasil karya dadakan ku sebagian dari uang
tersebut akan ku buat untuk menyumbangkan sembako kepada Yayasan Panti Asuhan
yang terdapat di dekat perumahanku, dan sisanya aku bagikan kepada fakir miskin
yang ada di pinggir jalan.
Tak sadar saat ini
adalah hari Sabtu, seperti biasa pagi – pagi sekali loper koran melemparkan
koran ke halaman rumahku. Dan ku baca koran tersebut ternyata banyak sekali
pelajar sekolah yang putus sekolah dikarenakan rendahnya perekonomian
masyarakat Indonesia dan faktor sosial lainnya. Aku bersyukur kepada Tuhan
karena beruntungnya aku masih bisa sekolah dan mengenyam indahnya liburan
dengan naik pesawat yang sulit didapatkan oleh mereka yang kurang mampu. Aku
merasa pemerintahan Indonesia kurang adil dalam memberikan hak dan keadilan
bagi warga Indonesia khususnya yang kurang mampu. Kelak besar nanti aku akan
menjadi aktivis sebagai pembela hak dan kewajiban mereka yang kurang mampu.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar